Baca Juga
Siapa sih yang tidak menginginkan punya kepribadian yang humanis? Apalagi dibarengi dengan senyuman yang manis tanpa kepura-puraaan sudah barang tentu diinginkan oleh para wanita dan disukai oleh para pria. Memang tidak mudah meskipun mudah dilakukan oleh siapa saja, tapi faktanya senyumannya sebagian ada yang mengandung maksud tertentu.
Seolah-olah didalam hatinya berpikir bila semua yang ada didirimu bagaikan milik para dewa. Apalagi bila memandang gaya dan tikah lakumu, tatanan rambutmu, sennyumanmu. Rasanya melayang seperti berada diatas awan. Melayang tinggi bagai burung camar.
Akan tetapi pada waktunya dan lambat laun dibalik gaya itu akan tergambar jelas. Semuanya penuh dengan kepalsuan belaka atau tidaknya. Karena sebagian tidak akan ada yang jujur dalam gaya hidup dengan kepalauan. Bahkan balutan Senyumanmu pun yang harusnya indah dan tegas tidak lagi seperti itu.
Pada waktunya semuanya akan terungkap jelas dan terlihat tetang benderang dengan sennyuman penuh kepalsuan. Apa sebenarnya yang terjadi padamu? Kamu ada dalam bentuk wujud. Semua perkataan yang keluar dari mulutmu hanyalah omong kosong alias sampah.
Biasanya berawal dari kebohongan kecil untuk menutupi kesalahan fatal yang kau buat, lalu seiring berjalannya waktu kebohongan kecil itu akhirnya membesar untuk menutupi kebohongan-kebohongan lainnya dan tetus dilakukan berulang-ulang.
Bahkan sangat mahal dengan nilai sebuah kejujujuran. Kejujuranmu bagaikan berlian yang sangat mahal serta terindah yang tidak akan pernah lagi terlihat hingga nafas ini berhenti. Orang yang melihat pun tidak akan tahu dengan siapa sebenarnya dan tidak mengenalmu sekarang. Kamu hanya replica seseorang yang di kenal seperti dahulu.
Disaat damana kamu mengatakan dimana bila hidup mewah itu adalah takdirmu. Dan takdir itu tak bisa di pungkiri. Lalu pertannyaany dari segi manakah kamu bilang dan berani mengklaim ini semua takdirmu. ?
Tapi mana buktinya yang ada semuanya malah semakin bertambah dan menyiksa batin orang. Bahkan hanya sekedar senyuman mewah yang biasa tersungging dibibirmu itu berubah menjadi senyuman kepalsuan belaka. Jadilah diri sendiri tanpa harus merugikan orang lain.
Kemana teman-teman yang sering kamu banggakan itu? Kemana teman-teman yang lebih dari sekedar keluarga yang engkau miliki? Kemana mereka disaat kamu membutuhkan untuk sharing semua ? Tidak ada kabar dan tidak menjawab semua telepon, sms bahkan WhatsApp dari kamu?.. Hah?
Mereka itu bukanlah teman, mereka hanya orang yang sekedar kamu kenal saja dan hanya bisanya menjerumuskan orang-orang naïf sepertimu. Jadikanlah suatu pengalaman adalah guru terbaik. Dan jangan diulangi lagi
Seburuk apapun pengalamanmu itu saya yakin kamu akan bangkit untuk melanjutkan kehidupan mewah yang kamu miliki. Saya sangat mengagumimu. Mengenalmu adalah hal terbaik. Hanya tuhan yang tahu batas kesabaran seseorang. Dan hanya kamu yang dapat menghentikan semuanya...
Senyumnya mengandung umpan 😁😁😁
BalasHapus