Baca Juga
Sobat mari ngopi.. Nikmatnya kopi. susah diceritain bila sedang nyruput. Mari mengaduk kopi, mengadu sepi. Berkisah lagi tentang patah hati, semoga pelukanmu kelak akan melengkapi”
“Saat malam makin menampakan gelapnya. Bintang selalu menemani nya. Imajinasi liarku makin menjadi, karena secangkir kopi telah tersaji.”
“Ketika kita akan menikmati secangkir kopi, di kedai yang sama, di meja yang sama. namun dengan rasa dan aroma yang berbeda.”
Hanya secangkir kopi yang menyajikan rasa manis, bukan janji janji dari bibir yang terlihat manis”
“Menyeduh kopi dengan air mata yang cukup panas, menghasilkan kepulan masa lalu dari manisnya kenangan, pahitnya ditinggalkan”
Kopiku tak pernah butuh gula. Ia hanya butuh manisnya janji masa lalumu. Sekarang? Hanya ampas yang tersisa. Pahit dan sakit.”
”Cuma Segelas Kopi yang bercerita kepadaku bahwa yg hitam tak slalu kotor dan yang pahit tak slalu menyedihkan”
”Cuma Segelas Kopi yang dari cara penakarannya secara tidak langsung merefleksikan kehidupan si peminumnya.”
“Jadilah seperti kopi di malam ini. Walau sendiri, namun memberi ketenangan dan inspirasi tanpa henti.”
“Denganmu, patah hati adalah sarapan ku setiap pagi dan malam sambil ditemani kopi yang kuseduh dngan air mata ku sendiri”
“Sesungguhnya kopi itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar”
Secangkir kopi kadang buat semuanya jd mak pyart
BalasHapus