Baca Juga
Ada sebuah masa yang tenggelam dalam dalam di hatiku. Bukan sengaja kutenggelamkan tapi itu mutlak harus kulakukan karna hanya itu pilihannya...
Ada seseorang yang pernah amat sangat mengganggu pikiranku, dan juga perasaanku, dia mengaduk-aduknya sedemikian rupa hingga aku jera. Hari ini sudah lewat beberapa tahun aku tidak lagi bersamanya. Tapi sampai hari ini aku masih dikejar-kejar perasaan bersalah dan membawa banyak mimpi indah tapi menjadi buruk ketika aku terbangun.
Ada hari dimana aku menyesal pernah melewatinya. Hari itu, Aku menerima seseorang yang lama menungguku. Kami menjalani hari demi hari yang panjang tapi tak pernah terasa senggang. Penat, tapi aku suka... Bosan, tapi aku semakin suka... Dia terlihat bahagia, menuliskan kata-kata indah dan aku masih tersenyum saat itu. Dia terlihat muda, ceria, lucu dan lugu.
Kami mengawali hari dengan, saling bicara, saling mendengar, saling tersenyum, saling tertawa, dan mengakhirinya dengan, saling bicara kasar, saling tidak mendengar, saling acuh, saling membenci, dan saling menangis.
Baca juga : Dikala tidak ada pilihan yang bisa dilakukan hanya berdoa dan berharap
Aku masih ingin menangis jika mengingat. Aku masih terluka jika aku boleh jujur. Karena luka ini tidak akan hilang bekasnya meski aku lupa rasanya.
Aku bukan seorang yang mudah melupakan, beberapa tahun yang lalu dari hari ini aku masih mendapati sebentuk hati yang diberikan padaku yang hari ini sudah dimiliki oleh orang lain dan sekarang aku dapatkan hati yang lain...
Selalu ada masa di antara dua insan, di antara dua hati yang entah akan berakhir dengan pasti atau tidak. Selalu, dan aku tidak se acuh itu padamu karena aku masih bahagia untuk dengar kabar kamu sudah dapatkan kebahagiaanmu lagi..
Jika orang katakan kamu mantan, ya memang benar kamu mantan, tepatnya mantan kebahagiaan, dan tidak ada yang perlu disesali atau disalahkan, karena kamu dan aku adalah bukan sejatinya pasangan hati yang ditakdirkan bersama, kamu miliki takdirmu dan begitupun aku,
Dua tahun yang lalu malam itu kamu katakan isi hatimu dan saat itu aku tidak pernah sangka kamu dan aku akan berakhir seperti ini, aku tidak pernah benar-benar membencimu bahkan aku turut mendoakan hidupmu dari sisi ini.
Dulu tanpa banyak suara kita menjalin cerita, hanya dengan sedikit episode tapi ini akhir yang baik kurasa. Kita tidak butuh dunia yang sesak dengan kehingarbingaran, cukup dengan bersama rasakan angin dan memandang bintang di pinggir jalan sudah nyaman aku rasakan dalam nurani.
Jika saja kamu tidak menyakiti aku, Jika saja aku tidak menyakitimu, Jika saja kita tidak saling menyakiti, Aku bisa menjadi alasan atas sekian senyummu Aku bisa bangunkan kamu dari hidup yang melelahkan ini Aku bisa temani kamu dengan hati yang kecil ini
Tapi meskipun berjalan sendiri aku tidak akan biarkan masa lalu kita mengganggumu, aku biarkan kamu lupakan aku dan kita, aku akan rela membiarkan kamu lakukan itu karena aku hanya merusak suasana hidupmu, mungkin aku tidak akan menjadi lebih baik, dan begitupun kamu
Dengan ini aku ucapkan terima kasih karena telah mengajarkan aku apa arti setia, Karena aku sangat hancur ketika kamu mendua.
Terima kasih telah mengajarkan aku arti mempertahankan, Karena aku sangat hancur ketika kamu lepaskan
Terima kasih telah mengajarkanku arti kebersamaan Karena aku sangat hancur ketika kamu selalu tidak di sampingku.
Entah apa yang membuatmu begitu salah tapi tetap saja aku yang salah, entah kenapa selalu aku yang salah, tapi aku diam dan menerima apapun yang kamu mau. Aku hanya ingin menjadi orang baik, aku tidak simpan dendam sedikitpun aku tidak membencimu sedikitpun, bukan alasan itu alasanku menolak kehadiranmu lagi di hatiku tapi karena aku hanya lakukan apa yang kamu katakan.
Baik, ini terakhir kalinya aku akan bicara tentang ini maaf untuk semua kesalahan aku, aku sudah mutlak menghilang dan akan tetap hilang untuk sekian lama waktu kedepan.
Tapi doaku tidak akan hilang agar kamu bahagia bersama takdirmu. Dengan begitu aku bisa senang. Terima kasih kamu, Karna cerita yang kujalin denganmu mengajarkanku. Aku akan sangat menjaga pasanganku yang kali ini.
Ada seseorang yang pernah amat sangat mengganggu pikiranku, dan juga perasaanku, dia mengaduk-aduknya sedemikian rupa hingga aku jera. Hari ini sudah lewat beberapa tahun aku tidak lagi bersamanya. Tapi sampai hari ini aku masih dikejar-kejar perasaan bersalah dan membawa banyak mimpi indah tapi menjadi buruk ketika aku terbangun.
Ada hari dimana aku menyesal pernah melewatinya. Hari itu, Aku menerima seseorang yang lama menungguku. Kami menjalani hari demi hari yang panjang tapi tak pernah terasa senggang. Penat, tapi aku suka... Bosan, tapi aku semakin suka... Dia terlihat bahagia, menuliskan kata-kata indah dan aku masih tersenyum saat itu. Dia terlihat muda, ceria, lucu dan lugu.
Kami mengawali hari dengan, saling bicara, saling mendengar, saling tersenyum, saling tertawa, dan mengakhirinya dengan, saling bicara kasar, saling tidak mendengar, saling acuh, saling membenci, dan saling menangis.
Baca juga : Dikala tidak ada pilihan yang bisa dilakukan hanya berdoa dan berharap
Aku masih ingin menangis jika mengingat. Aku masih terluka jika aku boleh jujur. Karena luka ini tidak akan hilang bekasnya meski aku lupa rasanya.
Aku bukan seorang yang mudah melupakan, beberapa tahun yang lalu dari hari ini aku masih mendapati sebentuk hati yang diberikan padaku yang hari ini sudah dimiliki oleh orang lain dan sekarang aku dapatkan hati yang lain...
Selalu ada masa di antara dua insan, di antara dua hati yang entah akan berakhir dengan pasti atau tidak. Selalu, dan aku tidak se acuh itu padamu karena aku masih bahagia untuk dengar kabar kamu sudah dapatkan kebahagiaanmu lagi..
Jika orang katakan kamu mantan, ya memang benar kamu mantan, tepatnya mantan kebahagiaan, dan tidak ada yang perlu disesali atau disalahkan, karena kamu dan aku adalah bukan sejatinya pasangan hati yang ditakdirkan bersama, kamu miliki takdirmu dan begitupun aku,
Dua tahun yang lalu malam itu kamu katakan isi hatimu dan saat itu aku tidak pernah sangka kamu dan aku akan berakhir seperti ini, aku tidak pernah benar-benar membencimu bahkan aku turut mendoakan hidupmu dari sisi ini.
Dulu tanpa banyak suara kita menjalin cerita, hanya dengan sedikit episode tapi ini akhir yang baik kurasa. Kita tidak butuh dunia yang sesak dengan kehingarbingaran, cukup dengan bersama rasakan angin dan memandang bintang di pinggir jalan sudah nyaman aku rasakan dalam nurani.
Jika saja kamu tidak menyakiti aku, Jika saja aku tidak menyakitimu, Jika saja kita tidak saling menyakiti, Aku bisa menjadi alasan atas sekian senyummu Aku bisa bangunkan kamu dari hidup yang melelahkan ini Aku bisa temani kamu dengan hati yang kecil ini
Tapi meskipun berjalan sendiri aku tidak akan biarkan masa lalu kita mengganggumu, aku biarkan kamu lupakan aku dan kita, aku akan rela membiarkan kamu lakukan itu karena aku hanya merusak suasana hidupmu, mungkin aku tidak akan menjadi lebih baik, dan begitupun kamu
Dengan ini aku ucapkan terima kasih karena telah mengajarkan aku apa arti setia, Karena aku sangat hancur ketika kamu mendua.
Terima kasih telah mengajarkan aku arti mempertahankan, Karena aku sangat hancur ketika kamu lepaskan
Terima kasih telah mengajarkanku arti kebersamaan Karena aku sangat hancur ketika kamu selalu tidak di sampingku.
Entah apa yang membuatmu begitu salah tapi tetap saja aku yang salah, entah kenapa selalu aku yang salah, tapi aku diam dan menerima apapun yang kamu mau. Aku hanya ingin menjadi orang baik, aku tidak simpan dendam sedikitpun aku tidak membencimu sedikitpun, bukan alasan itu alasanku menolak kehadiranmu lagi di hatiku tapi karena aku hanya lakukan apa yang kamu katakan.
Baik, ini terakhir kalinya aku akan bicara tentang ini maaf untuk semua kesalahan aku, aku sudah mutlak menghilang dan akan tetap hilang untuk sekian lama waktu kedepan.
Tapi doaku tidak akan hilang agar kamu bahagia bersama takdirmu. Dengan begitu aku bisa senang. Terima kasih kamu, Karna cerita yang kujalin denganmu mengajarkanku. Aku akan sangat menjaga pasanganku yang kali ini.
Koplak
BalasHapus